sereperformance.com – Lidah tiba-tiba terasa panas, perih, dan seperti terbakar padahal nggak abis makan pedas atau minum kopi panas? Sensasi ini memang bisa bikin bingung dan nggak nyaman. Apalagi kalau munculnya sering dan tanpa alasan yang jelas, bisa bikin makan atau ngomong jadi nggak enak.
Di sereperformance.com, aku sering bahas berbagai gangguan ringan di area mulut yang ternyata bisa berdampak besar ke aktivitas harian. Salah satunya ya lidah yang terasa terbakar. Nah, kali ini aku mau bahas 5 penyebab umum kenapa kondisi ini bisa terjadi, lengkap dengan solusi yang bisa langsung kamu coba di rumah.
1. Sindrom Lidah Terbakar (Burning Mouth Syndrome)
Penyebab pertama yang paling sering jadi biang kerok adalah sindrom lidah terbakar alias burning mouth syndrome (BMS). Kondisi ini bikin lidah terasa panas, perih, bahkan kadang sampai mati rasa, padahal secara fisik lidah terlihat normal.
Biasanya kondisi ini terkait dengan stres, gangguan saraf, atau perubahan hormon (seperti pada wanita menopause). Sensasi terbakar bisa muncul tiba-tiba dan berlangsung lama.
Solusi:
Coba kelola stres dengan lebih baik lewat olahraga ringan, meditasi, atau tidur cukup. Kalau gejalanya sering kambuh, sebaiknya konsultasi ke dokter atau dokter gigi untuk memastikan diagnosis dan mendapatkan perawatan yang tepat seperti terapi saraf atau pengobatan tertentu.
2. Kekurangan Vitamin
Lidah juga bisa terasa terbakar kalau tubuh kekurangan vitamin B12, zat besi, atau folat. Kekurangan ini bikin jaringan lidah mudah meradang dan menimbulkan sensasi terbakar atau kesemutan.
Sering kali kondisi ini muncul pada orang yang menjalani diet ketat, vegetarian tanpa pengganti nutrisi yang tepat, atau punya gangguan penyerapan vitamin di tubuh.
Solusi:
Perbaiki pola makan dengan konsumsi makanan tinggi vitamin B12 seperti ikan, telur, dan produk susu. Kalau perlu, konsumsi suplemen sesuai anjuran dokter. Jangan lupa juga makan sayuran hijau dan kacang-kacangan yang kaya folat dan zat besi.
3. Reaksi Alergi atau Sensitivitas terhadap Makanan dan Produk Mulut
Beberapa orang punya sensitivitas terhadap makanan tertentu seperti nanas, tomat, atau makanan asam lainnya. Selain itu, produk perawatan mulut seperti pasta gigi atau obat kumur yang mengandung alkohol atau sodium lauryl sulfate (SLS) juga bisa memicu iritasi di lidah.
Reaksi ini bisa bikin lidah terasa panas, perih, dan terkadang ada rasa seperti kesemutan ringan.
Solusi:
Coba identifikasi makanan atau produk yang jadi pemicu. Gantilah pasta gigi atau obat kumur dengan produk yang bebas SLS atau alkohol. Hindari juga makanan terlalu asam atau pedas untuk sementara waktu hingga lidah pulih kembali.
4. Infeksi Jamur atau Bakteri
Infeksi seperti oral thrush (jamur candida) bisa menyebabkan lapisan putih di lidah yang disertai rasa terbakar. Kadang juga muncul bau mulut atau rasa pahit yang mengganggu. Infeksi ini sering muncul saat daya tahan tubuh menurun, setelah minum antibiotik, atau pada penderita diabetes.
Selain itu, infeksi bakteri dari luka kecil di lidah juga bisa menyebabkan peradangan dan rasa panas.
Solusi:
Jaga kebersihan mulut dengan rutin menyikat lidah dan berkumur air garam. Jika kondisi tidak membaik dalam beberapa hari, konsultasikan ke dokter gigi. Dokter biasanya akan meresepkan obat antijamur atau antibiotik topikal jika diperlukan.
5. Mulut Kering (Xerostomia)
Air liur berperan penting dalam melindungi jaringan mulut, termasuk lidah. Kalau mulut terlalu kering, lidah bisa jadi iritasi, terasa kasar, dan muncul sensasi panas seperti terbakar. Mulut kering bisa disebabkan oleh dehidrasi, efek samping obat, atau gangguan kelenjar ludah.
Sering kali, orang yang kurang minum air atau terlalu banyak konsumsi kafein mengalami kondisi ini tanpa sadar.
Solusi:
Perbanyak konsumsi air putih, kurangi konsumsi kafein, dan hindari merokok. Kamu juga bisa mengunyah permen karet bebas gula untuk merangsang produksi air liur. Jika mulut kering berlangsung lama, sebaiknya konsultasi ke dokter karena bisa jadi ada masalah pada kelenjar air liur.
Tips Tambahan untuk Meredakan Lidah Terasa Terbakar
-
Hindari makanan terlalu panas, pedas, atau asam.
-
Gunakan sendok berbahan kayu atau plastik saat makan jika lidah terasa sensitif terhadap logam.
-
Kompres lidah dengan es batu kecil atau minum air dingin.
-
Hindari minuman beralkohol dan berhenti merokok.
-
Tidur cukup agar tubuh bisa memperbaiki sel-sel yang iritasi.
Kapan Harus ke Dokter?
Kalau sensasi terbakar di lidah berlangsung lebih dari seminggu, terasa makin parah, atau disertai gejala lain seperti lidah bengkak, luka terbuka, atau perubahan warna mencolok, segera konsultasi ke dokter. Pemeriksaan lebih lanjut bisa membantu memastikan apakah ada kondisi medis lain yang mendasarinya.
Penutup
Lidah yang terasa terbakar memang bukan kondisi yang menyenangkan. Tapi dengan tahu penyebabnya, kamu jadi bisa lebih waspada dan tahu langkah apa yang perlu diambil. Lewat tips ini di sereperformance.com, semoga kamu jadi lebih peduli sama kesehatan lidah dan nggak lagi cuek kalau muncul sensasi nggak biasa.
Ingat, lidah adalah bagian penting dari tubuh yang sering dilupakan. Mulai sekarang, yuk rawat lidah kita supaya tetap sehat, nyaman, dan bebas dari rasa terbakar!