sereperformance.com Model dan artis terkenal, Karen Nijsen, telah mencuri perhatian publik dengan keputusannya untuk meninggalkan kontes Miss Universe Indonesia 2024 setelah berhasil masuk 16 besar. Namun, di balik sorotan lampu kamera, Karen Nijsen adalah sosok yang sangat peduli terhadap kesejahteraan masyarakat. Dia adalah co-founder dan anggota aktif dari komunitas Satu Langkah Satu Karya, sebuah inisiatif yang didirikannya sejak 2019.
Inisiatif ini bertujuan untuk melibatkan berbagai kalangan dalam berbagai kegiatan sosial, termasuk pendidikan, pelestarian lingkungan, dan kesejahteraan sosial. Gerakan ini awalnya dimulai dengan membina seorang siswi SMP kelas 1 di Lumajang, Jawa Timur, dengan misi untuk berbagi edukasi, kebiasaan baik, dan berperan aktif dalam pembangunan budaya dan mental masyarakat demi kesetaraan pendidikan dan kebiasaan baik di Indonesia.
Karen Nijsen, yang lahir di Bandung pada 8 Mei 2000 dan merupakan lulusan Komunikasi dan Media di Taunton School, Somerset, Inggris, merasa sangat senang dan termotivasi dalam melakukan kegiatan sosial ini. Dia merasa sangat puas ketika dapat berbagi senyum, ilmu, dan cinta kepada anak-anak dan masyarakat melalui edukasi tentang bahasa, komunikasi, dan motivasi.
“Kebahagiaan terbesar adalah ketika kita bisa berbagi senyum, ilmu, dan cinta kepada anak-anak dan masyarakat dengan melakukan edukasi mengenai bahasa, komunikasi, dan motivasi. Ini semua berkaitan dengan masa depan yang berfokus pada anak-anak cerdas, yatim piatu, duafa, dan mereka yang kurang motivasi,” ungkapnya.
Sampai saat ini, Satu Langkah Satu Karya telah membina ratusan anak dengan menjadi orang tua asuh, kakak asuh, dan sahabat setia bagi mereka, mulai dari tingkatan PAUD hingga SMK/SMA. Mereka juga memanfaatkan sampah plastik untuk membuat produk-produk berguna seperti tas sekolah, tempat laptop, sajadah, dan lain-lain.
Karen Nijsen percaya bahwa setiap orang memiliki cara tersendiri untuk berkontribusi dan bermanfaat bagi orang lain. “Sebagai manusia, kebahagiaan paling dasar adalah ketika kita bisa bermanfaat untuk sesama. Sebagai warga negara, kita berkewajiban untuk berperan aktif dalam membangun negara dengan cara yang kita pilih,” katanya.
Salah satu harapan Karen Nijsen adalah untuk membangun sekolah gratis bagi anak-anak berprestasi yang kurang mampu, agar mereka dapat bersekolah di luar negeri dan siap bersaing secara internasional. Tujuannya adalah untuk mempersiapkan mereka agar dapat kembali membangun Indonesia.