https://sereperformance.com/

sereperformance.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Babullah Ternate telah mengeluarkan peringatan terkait potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan akan melanda wilayah Maluku Utara. Peringatan ini berlaku mulai tanggal 17 hingga 23 Februari 2025. Masyarakat di wilayah tersebut diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan diri menghadapi potensi dampak yang dapat ditimbulkan.

Potensi Hujan Lebat dan Angin Kencang

Selama periode tersebut, BMKG memprediksi cuaca ekstrem akan berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat terjadi secara fluktuatif. Hujan dengan intensitas tinggi diperkirakan akan berlangsung pada siang, sore, malam, dan dini hari. Selain itu, cuaca ekstrem ini juga berpotensi disertai dengan angin kencang, yang dapat meningkatkan risiko bencana seperti pohon tumbang, banjir, dan tanah longsor.

Wilayah yang Dikenakan Peringatan

Wilayah yang diperkirakan akan terdampak oleh cuaca ekstrem ini antara lain Kabupaten Pulau Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Timur, Halmahera Barat, Halmahera Selatan, Halmahera Tengah, Pulau Taliabu, Kota Ternate, Kota Tidore Kepulauan, dan Kepulauan Sula. BMKG mengingatkan masyarakat di wilayah-wilayah ini untuk lebih waspada terhadap potensi hujan lebat yang dapat menimbulkan dampak bencana.

Potensi Bencana Hidrometeorologi

Cuaca ekstrem ini berpotensi menimbulkan berbagai bencana hidrometeorologi, seperti:

  • Banjir: Hujan lebat yang terjadi dalam waktu singkat dapat menyebabkan banjir di daerah-daerah yang rentan, terutama di daerah dataran rendah.
  • Banjir Bandang: Hujan yang sangat deras di wilayah pegunungan atau lereng gunung bisa menyebabkan banjir bandang yang membawa material seperti lumpur dan batu, membahayakan masyarakat yang tinggal di hilir sungai.
  • Tanah Longsor: Tanah yang jenuh air akibat hujan lebat dapat memicu longsor, terutama di daerah pegunungan atau yang memiliki kemiringan tinggi.
  • Angin Kencang: Angin yang cukup kuat dapat merusak bangunan, menumbangkan pohon, dan mengganggu aktivitas transportasi.
  • Pohon Tumbang dan Jarak Pandang Berkurang: Cuaca buruk juga dapat menyebabkan pohon tumbang, serta berkurangnya jarak pandang di jalan akibat hujan lebat dan kabut.

Imbauan kepada Pemerintah Daerah dan Masyarakat

BMKG meminta pemerintah daerah untuk memastikan kesiapan infrastruktur dan sistem pengelolaan sumber daya air, seperti saluran air dan bendungan, untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya banjir atau bencana hidrometeorologi lainnya. Selain itu, koordinasi antar-instansi sangat penting dalam menghadapi potensi bencana ini. Pemerintah daerah juga diminta untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai potensi bencana di lingkungan sekitar dan pentingnya kewaspadaan.

Masyarakat diimbau untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan. Sampah yang menumpuk di saluran air dapat memperburuk kondisi banjir saat hujan lebat turun. Selain itu, masyarakat juga disarankan untuk terus memantau informasi cuaca melalui saluran resmi dari BMKG.

Penutup

BMKG menekankan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi cuaca ekstrem yang dapat menimbulkan bencana. Masyarakat di wilayah Maluku Utara perlu meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti arahan yang diberikan oleh pihak berwenang. Dengan langkah-langkah persiapan yang tepat, diharapkan potensi kerugian akibat cuaca ekstrem dapat diminimalisir.

By admin