sereperformance.com – Protes besar-besaran meletus di Georgia, dengan ribuan warga turun ke jalan menuntut pemerintah mundur setelah sejumlah kebijakan kontroversial yang dinilai merugikan rakyat. Demonstrasi yang dimulai pekan lalu semakin memanas, dengan bentrokan antara pengunjuk rasa dan aparat keamanan yang terjadi di beberapa titik di ibu kota Tbilisi.
Massa protes mengkritik kebijakan pemerintah yang dianggap mengabaikan kesejahteraan sosial dan ekonomi rakyat, serta upaya mereka untuk memperketat kontrol politik. Salah satu isu utama yang memicu ketidakpuasan publik adalah rencana pemerintah untuk menambah pajak dan mengurangi anggaran untuk sektor kesehatan dan pendidikan. Para pengunjuk rasa menilai kebijakan tersebut akan semakin memperburuk kondisi ekonomi yang sudah sulit bagi sebagian besar warga Georgia.
Tuntutan utama para demonstran adalah agar Presiden Salome Zourabichvili dan kabinetnya mundur dari jabatannya. Mereka juga menyerukan agar diadakan pemilihan umum yang lebih adil dan transparan, serta meminta pemerintah untuk kembali fokus pada kebijakan yang pro-rakyat. Dalam beberapa hari terakhir, protes ini semakin meluas ke kota-kota lain di seluruh negara, dengan seruan untuk pemilu cepat dan perubahan dalam sistem pemerintahan.
Bentrokan antara pengunjuk rasa dan polisi terjadi pada hari ketiga protes, dengan aparat menggunakan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan massa. Meskipun beberapa pihak menyatakan protes ini sudah keluar dari jalur damai, banyak yang menganggapnya sebagai bentuk ketidakpuasan rakyat yang tidak lagi bisa dibendung.
Pemerintah Georgia, yang telah mengadakan pertemuan darurat untuk merespons tuntutan ini, masih belum mengeluarkan keputusan resmi terkait langkah selanjutnya. Namun, beberapa pejabat tinggi mengindikasikan bahwa mereka akan berusaha untuk menurunkan ketegangan melalui dialog dan mencari solusi untuk memenuhi aspirasi rakyat.
Krisis politik yang terjadi di Georgia ini menarik perhatian internasional, dengan berbagai organisasi hak asasi manusia mendesak pihak berwenang untuk menghormati kebebasan berekspresi dan hak rakyat untuk menyuarakan pendapat mereka tanpa takut akan represi. Sementara itu, para pengunjuk rasa menegaskan bahwa mereka tidak akan berhenti sampai pemerintah yang ada saat ini mundur dan memberikan kesempatan bagi perubahan yang lebih baik bagi negara mereka.
Protes ini menjadi ujian besar bagi stabilitas politik Georgia dan hubungan negara tersebut dengan masyarakat internasional, yang kini mengamati dengan cermat perkembangan situasi yang semakin memanas.