https://sereperformance.com/

Usai Hari Lebaran, harga sembako sering kali menjadi perhatian utama masyarakat. Lonjakan harga kebutuhan pokok menjadi hal yang wajar terjadi setelah perayaan besar ini. Di Kabupaten Kepahiang, Polres setempat tidak tinggal diam dan segera melakukan pemantauan untuk memastikan harga sembako tetap stabil. Upaya ini bertujuan agar warga tidak merasa terbebani dengan lonjakan harga yang biasanya terjadi pasca Lebaran.

Pentingnya Pemantauan Pasca Lebaran

Polres Kepahiang bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memantau harga sembako di pasar-pasar tradisional. Mereka menyasar komoditas yang sering mengalami kenaikan harga, seperti daging, cabai, dan bawang. Kapolres Kepahiang, AKBP Hendra Wijaya, menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bentuk kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat. “Kami ingin memastikan harga sembako tetap terjangkau. Selain itu, kami juga memeriksa pasokan barang untuk mencegah adanya penimbunan yang bisa membuat harga melonjak,” ujarnya.

Mengatasi Lonjakan Harga yang Tidak Wajar

Setelah Lebaran, permintaan terhadap sembako cenderung meningkat. Ini yang seringkali memicu kenaikan harga yang tidak terkendali. Polres Kepahiang memastikan bahwa pasokan sembako tetap lancar dengan bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan pihak distributor. Salah satu komoditas yang paling diawasi adalah daging sapi. Harga daging sempat naik pasca Lebaran, namun berkat upaya pemantauan intensif, harga daging sapi akhirnya bisa terkendali kembali.

Kegiatan pemantauan ini membantu memastikan bahwa harga sembako tetap wajar. Masyarakat dapat merasakan dampak positif dari kestabilan harga ini, terutama bagi mereka yang memiliki anggaran terbatas pasca pengeluaran besar selama Lebaran.

Kerjasama dengan Pedagang dan Masyarakat

Tidak hanya pemerintah, pedagang di pasar tradisional juga memiliki peran penting dalam menjaga kestabilan harga sembako. Polres Kepahiang aktif berkoordinasi dengan pedagang untuk memastikan mereka tidak melakukan praktek penimbunan yang bisa mengganggu pasokan dan menyebabkan lonjakan harga. Polisi mengingatkan pedagang untuk menjaga etika berdagang agar harga tetap stabil.

Masyarakat juga diimbau untuk membeli sembako secara bijak. Kepanikan dan pembelian berlebihan hanya akan membuat harga sembako semakin tidak terkendali. Polisi berharap agar masyarakat bisa membeli sesuai dengan kebutuhan mereka, tanpa harus khawatir harga sembako melambung tinggi.

Dampak Pemantauan terhadap Stabilitas Harga

Hasil pemantauan Polres Kepahiang menunjukkan bahwa harga sembako pasca Lebaran tetap stabil dan tidak ada lonjakan yang signifikan. Pedagang dan masyarakat merasa lega karena mereka tidak perlu khawatir dengan harga yang melonjak. Kerjasama antara Polres, Dinas Perdagangan, dan pedagang terbukti efektif dalam menjaga kestabilan harga.

Kepala Dinas Perdagangan Kepahiang juga mengungkapkan bahwa upaya bersama ini sangat penting untuk menghindari adanya kelangkaan barang di pasar. “Kami mendukung penuh upaya Polres dalam menjaga kestabilan harga sembako. Kolaborasi seperti ini akan sangat membantu masyarakat,” ujarnya.

Kesimpulan: Kolaborasi yang Efektif untuk Kesejahteraan Masyarakat

Upaya Polres Kepahiang untuk memantau harga sembako setelah Lebaran patut diacungi jempol. Dengan menjaga kestabilan harga dan pasokan sembako, Polres membantu masyarakat untuk menjalani kehidupan pasca Lebaran tanpa terbebani lonjakan harga. Sebagai penulis di Sereperformance.com, saya sangat mengapresiasi langkah ini dan berharap daerah lain juga bisa mencontohnya.

Dengan adanya kerjasama antara aparat pemerintah, pedagang, dan masyarakat, kita bisa menjaga kestabilan harga sembako demi kesejahteraan bersama. Tidak hanya soal keamanan, tetapi juga tentang memastikan kebutuhan dasar tetap terjangkau.


Sumber: Sereperformance.com

By admin