sereperformance.com – Jakarta, 7 Januari 2025 – Sebuah eksperimen sosial yang menarik perhatian publik terjadi di salah satu jalan raya Jakarta, di mana seorang wanita berhasil melewati “Pak Ogah” tanpa membayar uang sepeser pun. Aksi ini terekam dalam video yang kemudian viral di berbagai platform media sosial, menarik banyak komentar dan diskusi tentang budaya dan kebiasaan di jalan raya.
Eksperimen dimulai ketika wanita tersebut, yang tidak menyebutkan identitasnya, ingin membuktikan apakah “Pak Ogah”, atau petugas parkir tidak resmi yang sering meminta uang kepada pengendara di persimpangan jalan, akan membiarkannya lewat tanpa membayar. “Biasanya, orang yang lewat harus memberikan sejumlah uang sebagai bentuk ‘apresiasi’ karena sudah membantu kelancaran lalu lintas. Saya ingin melihat apakah ada cara untuk melewatinya tanpa memberikan uang,” ujar wanita tersebut dalam video yang diunggah.
Dengan menggunakan sepeda motor, ia mendekati persimpangan yang biasanya dijaga oleh beberapa “Pak Ogah”. Ketika mendekati mereka, wanita itu menunjukkan sikap percaya diri dan langsung melanjutkan perjalanan tanpa memberikan uang atau bahkan menghentikan kendaraannya. Menariknya, para “Pak Ogah” yang berada di lokasi tampak hanya menyaksikan tanpa mencoba menghentikan atau meminta uang.
Video tersebut mendapatkan berbagai reaksi dari pengguna media sosial. Sebagian besar netizen merasa takjub dengan keberanian wanita tersebut, sementara yang lain mempertanyakan apakah ini akan menjadi fenomena yang dapat mempengaruhi kebiasaan “Pak Ogah” di masa depan. “Ini bisa menjadi contoh bagi pengendara lain, bahwa kita sebenarnya bisa menghindari praktek seperti ini jika kita tahu caranya,” tulis salah satu pengguna Twitter.
Namun, beberapa pihak juga mengingatkan tentang potensi bahaya yang dapat timbul dari situasi serupa. Sebagian netizen menyatakan bahwa meskipun eksperimen ini menarik, tidak disarankan untuk meniru tindakan tersebut karena bisa saja berisiko terhadap keselamatan pengendara atau menciptakan ketegangan dengan petugas yang ada di lokasi.
Eksperimen ini juga membuka diskusi lebih luas tentang keberadaan “Pak Ogah” di berbagai kota besar di Indonesia, yang selama ini menjadi topik kontroversial. Beberapa orang berpendapat bahwa mereka membantu kelancaran lalu lintas, sementara yang lain menganggapnya sebagai praktik yang merugikan dan harus diberantas.
Bagaimanapun, aksi wanita tersebut memberikan perspektif baru tentang dinamika sosial yang terjadi di jalanan, sekaligus menantang kebiasaan yang sudah lama ada. Kini, perhatian banyak orang tertuju pada apakah eksperimen ini akan memberi dampak pada perilaku masyarakat dan penegakan hukum di kemudian hari.