sereperformance.com – Pada 5 Februari 2025, harga komoditas global menunjukkan tren yang berbeda-beda, di mana emas mencatatkan rekor tertinggi, sementara minyak kelapa sawit (CPO) dan batu bara mengalami penurunan.
Emas Pecah Rekor
Harga emas kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah. Pada hari itu, harga emas di pasar spot naik 1,1%, mencapai angka US$2.844,56 per ounce, setelah sempat menyentuh titik tertinggi sepanjang masa di angka US$2.845,14 di awal sesi. Kenaikan ini didorong oleh ketidakpastian ekonomi global, khususnya akibat meningkatnya ketegangan dalam hubungan dagang antara Amerika Serikat dan China, yang menyebabkan para investor berlindung pada aset yang dianggap lebih aman, yaitu emas.
Selain itu, harga emas berjangka untuk kontrak AS juga mengalami kenaikan signifikan. Harga emas berjangka untuk kontrak Maret 2025 naik sebesar 0,7% dan diperdagangkan pada level US$2.875,80 per ounce. Kenaikan harga emas ini menandakan permintaan yang terus meningkat, terutama di tengah gejolak pasar keuangan dan ketidakpastian geopolitik.
CPO Melemah
Di sisi lain, harga minyak kelapa sawit (CPO) mengalami penurunan. Harga kontrak CPO pada Bursa Derivatif Malaysia untuk kontrak Februari 2025 melemah 37 poin, menjadi 4.590 ringgit per ton. Penurunan ini dilanjutkan dengan harga CPO kontrak Maret 2025 yang terkoreksi 56 poin pada level 4.415 ringgit per ton. Penyebab utama penurunan harga CPO ini adalah faktor permintaan global yang menurun, serta ketidakpastian pasokan yang terkait dengan kebijakan perdagangan internasional yang ketat.
Meski demikian, CPO tetap menjadi komoditas yang penting dalam industri pangan dan energi, namun fluktuasi harga ini memberikan dampak terhadap para produsen dan negara penghasil CPO terbesar, seperti Indonesia dan Malaysia.
Batu Bara Tertekan
Tidak hanya CPO, harga batu bara juga mengalami penurunan. Pada perdagangan 5 Februari 2025, harga kontrak batu bara untuk pengiriman Februari 2025 di ICE Newcastle turun sebesar 2,94%, mencapai US$112,25 per metrik ton. Sementara itu, harga batu bara kontrak Maret 2025 juga melemah 2,69% menjadi US$115,60 per metrik ton. Penurunan harga batu bara ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk menurunnya permintaan dari negara-negara pengimpor utama seperti China dan India, serta ketidakpastian terkait kebijakan energi yang lebih ramah lingkungan di berbagai negara.
Pengaruh Dinamika Pasar Global
Pergerakan harga komoditas ini tidak dapat dilepaskan dari dinamika pasar global yang dipengaruhi oleh kebijakan perdagangan internasional, ketegangan geopolitik, dan permintaan serta penawaran yang terus berubah. Emas yang menunjukkan tren positif menggambarkan pencarian investor akan aset yang lebih aman di tengah ketidakpastian global, sementara CPO dan batu bara mengalami tekanan akibat faktor eksternal yang berdampak pada harga dan permintaan.
Fluktuasi harga komoditas ini memberikan gambaran bahwa pasar global terus beradaptasi dengan tantangan baru, baik dari sisi ekonomi maupun geopolitik. Ke depannya, pergerakan harga komoditas akan tetap menjadi perhatian utama bagi para pelaku pasar dan pemerintah di seluruh dunia.